BAGANSIAPIAPI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Pengendalian Penduduk dan Perlindungan anak (P2KBP3A) Rohil, melaksanakan Sosialisasi Kota Layak Anak (KLA) tahun 2019, di Aula Hotel Armarosa, Senin (7/10/2019).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten III Rohil Suwandi, yang mewakili Bupati Rohil yang berhalangan hadir, dan diikuti peserta dari Kepala Puskesmas ramah anak dan Kepala Sekolah ramah anak.
Kepala Dinas P2KBP3A Rohil melalui Kabid Tumbuh Kembang dan Perlindungan Anak Syamsul Kidul menyampaikan bahwa target kota layak anak sebenarnya sudah tahun kemarin, tapi setelah dilakukan evaluasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) melalui nilai yang kita kirimkan secara online, kita mendapatkan nilai mandiri sebesar 458.
Dan nilai tersebut tidak mencukupi untuk meraih predikat KLA dengan nilai yang ditentukan sebesar 500.
“Mudah-mudahan di tahun 2020 nanti semua OPD yang sudah dirangkum dalam buku gugus tugas menuju KLA, agar bisa bekerja sama dan sama-sama bekerja” harap Syamsul.
Kemudian lanjutnya, langkah-langkah menuju KLA sudah kita lakukan, diantaranya sekolah ramah anak di Rohil sudah mencapai 25 sekolah, mulai dari SD sampai SMP, dan dalam waktu dekat ini kita juga akan melakukan program sekolah PAUD dan TK ramah anak, nanti kita akan minta bantu Dinas Pendidikan.
“Untuk SMA begitu juga, walaupun SMA bukan kewenangan kabupaten, tapi dalam menetapkan sekolah tersebut ramah anak, kita bisa bekerja sama dengan provinsi karena sekolah tersebut berada diwilayah kita,” ujarnya.
Sambungnya, sama halnya dengan puskesmas,juga diharuskan mempunyai tempat bermain untuk anak, hal ini bertujuan apabila orangtua ingin berobat dan membawa anaknya, maka anak tersebut bisa dititipkan di tempat bermain.
“Para peserta sosialisasi KLA juga diberikan masukan-masukan dari narasumber, misalnya di puskesmas bagaimana batasan-batasan dan kelengkapannya, juga disekolah harus memiliki kantin sehat seperti makanan yang higienis dan tidak dianjurkan makanan-makanan instan,” sebut Kabid.
Pemateri yang dihadirkan ada 3 dari Provinsi Riau, diantaranya :
1. Dra Rismawati dari Dinas P3A Provinsi Riau
2. Tati juga dari Dinas P3A Provinsi Riau
3. Risdayanti, praktisi hukum dan Dosen di Universitas Riau (UNRI).
Tambahnya, untuk forum anak Rohil diseluruh kecamatan sudah terbentuk, cuma belum optimal karena forum anak ini harus diikut sertakan di musrembang kepenghuluan/kelurahan, kecamatan, kabupaten dan provinsi.
“Musrembang inikan bertujuan untuk menampung aspirasi dan mereka juga sudah tau apa hak-hak dan keinginan anak sesuai undang-undang, dan ada 31 hak anak yang harus dipenuhi oleh Pemkab Rohil, dan forum anak inilah yang akan menyuarakan di musrembang,” ucapnya.
Kemudian tambah Syamsul lagi, kita juga akan menyiapkan perencanaan-perencanaan untuk mendukung KLA ini, dan untuk ketua gugus tugas menuju KLA adalah Kepala BAPPEDA Rohil itu sendiri, ini sengaja ditunjuk agar segala perencanaan untuk KLA dapat dipenuhi. (Faz)